Courtesy of pixabay.com |
dongeng anak dunia - Seekor katak sedang mandi di genangan air di tengah-tengah
hutan belantara. Dia sengaja menyelam dan muncul kembali, cukup senang dengan
mempercik-percikan air dari dalam genangan.
Seekor rubah melewati tempat tersebut, lalu berkata
"Apa yang kamu lakukan sampai badanmu berlumpur?, Kamu seperti seekor
makhluk berlendir?" Tanya rubah menghina.
"Tak ada alasan satu pun aku berurusan dengan kamu"
teriak katak, sambil membalikkan badan ke lumpur kembali.
"Engkau benar-benar makhluk aneh," kata rubah berkata
kembali. "Bagaimana kamu bisa mendapatkan sepasang kaki depan sangat
pendek, dan satu pasang belakang yang ekstra panjang?" tanyanya lagi.
"Sebaiknya kau berhati-hati dengan hidung berbulumu",
jawab katak. "Aku katak tercepat di seluruh hutan ini!"
Sang rubah hanya tertawa dan acuh mendengar jawaban dari
sang katak.
"Begini saja", kata katak sambil meniup dirinya
hingga ukuran tubuhnya bertambah besar dua kali lipat, "Aku yakin aku lebih
cepat dari kamu. Aku akan menantangmu untuk balapan sebagai buktiknya."
Sang rubah tidak percaya apa yang didengarnya. "Kamu,
Lebih cepat dari saya? kamu berlendir kodok! baiklah, kita berlomba adu
kecepatan kalau itu kemaunmu. Temui aku di bawah pohon jambu, pukul dua belas
siang!" kata sang rubah sambil berlalu dari tempat itu.
Mereka bertemu pada jam yang ditentukan. Sang rubah membawa
temannya, sang bebek. Bebek memiliki suara yang sangat baik, sehingga ia akan
berteriak memberikan sinyal tanda perlombaan sudah dimulai.
Mereka berdiri di garis start, siap untuk lari. Bebek membunyikan
sinyal awal, sang rubah mulai berjalan dan sang katak berdiri di atas kaki
belakangnya mengambil satu lompatan sangat jauh dan mendarat di ekor sang rubah,
di mana dia tergantung terpotang-panting terus di ekor sang rubah. Sang rubah begitu
terkonsentrasi berlari dan terus berlari, dia ingin cepat mengakhiri perlombaan
ini dengan cepat dan memenangkannya.
Setelah berlari secepat yang dia bisa untuk beberapa menit,
rubah berhenti dan berbalik sambal tertawa. Katak itu tidak terlihat, ia tahu kalau
ia telah memenangkan perlombaan, karena percaya diri sang rubah memutuskan
untuk berjalan-jalan di sepanjang jalan pada kecepatan yang lembut dan sangat
pelan. Sang rubah tidak tahu kalau sang katak tergantung pada ekornya, dia
tidak mengamati kejadian saat start tadi.
Garis finish sudah dekat, dan rubah memutuskan untuk membuat
sprint sedikit, hanya untuk menunjukkan keahliannya. Saat itu, sang katak melemparkan
dirinya ke atas tubuh rubah, dan berdiri di atas kaki belakangnya, kemudian membuat
lompatan yang sangat hebat. Dia mendarat di atas jalur finish, sementara sang
rubah masih belum melewatinya.
Sang katak melompat-lompat. "Aku sudah menang! Aku
sudah menang!"
Sang rubah marah besar terbakar api kemarahan. "Kamu
curang! kamu berlendir berjerawatan dan juga sangat curang makhluk kecil!"
Sang katak hanya tertawa. "Aku pertama yang melewati
garis finish," kata sang katak "kamu kehilangan kesempatan menjadi juara!"
Fox berpaling ke bebek tapi bebek sepakat bahwa katak adalah
pemenangnya. "Katak memenangkan perlombaan dengan adil dan jujur",
kata sang wasit bebek.
Sejak saat itu, setiap kali sang rubah melewati sang katak di
mana pun, dia akan mengangkatkan ekor tinggi-tinggi!!! hahahahah.
Sekian, semoga cerita di atas bermanfaat dan menjadi hiburan
bagi Anda.
Wasalam
oleh : mamang
edit : galih
Advertising - Baca Juga :
- Tirana Albania - Mountainous Unique Nation
- Kastil Berhantu, Kastil Beaty di Amerika
Advertising - Baca Juga :
- Tirana Albania - Mountainous Unique Nation
- Kastil Berhantu, Kastil Beaty di Amerika
0 comments:
Post a Comment