Courtesy of tangkaiputih.blogspot.com |
Tidak jauh dari pinggiran hutan itu tumbuh sebuah pohon kayu jati yang batangnya besar tumbuh sampai kelangit. Tinggi sekali sang pohon jati ini, sementara dibawah tempat akarnya, tumbuh semak belukar yang mengelilinginya menyembul dari dalam tanah.
"Kasihan sekali kamu, hai belukar yang pendek!" berkata sang pohon jati dengan sombong. "Lihatlah kamu kepadaku, setiap batangku yang besar dan kuat ini akan menjadi bahan yang bagus untuk rumah manusia dibawah sana!, Aku selalu bangga dengan diriku yang besar dan tinggi di bandingkan pohon lainnya akulah yang menjulang, namun buat apalah hidupmu sang belukar, kamu sepertinya sangat tidak berguna sekali hidupmu itu!" sang pohon jati berkata panjang lebar mengenai dirinya dan sang pohon belukar, yang menurutnya tidak berguna dimata sang pohon jati yang sombong itu. Sang pohon jati sangat menghina sekali belukar yang tidak berguna dimatanya.
Sang belukar tidak marah dicaci-maki oleh sang pohon jati yang congkak, sang belukar terkenal dengan kesabarannya dia tidak akan marah walaupun diinjak-injak oleh siapapun.
Namun hanya tersenyum sambil menjawab, "baiklah sang pohon jati yang tinggi dan kuat sekali! betapa akan bangganya kamu dengan batangmu yang besar, namun nanti ketika kapak sang penebang kayu menghantam dirimu yang besar itu, batangmu yang menjulang tinggi dilangit akan tumbang dan yang tertinggal hanyalah batang bawahmu yang pada akhirnya akan membusuk. Saat itulah kamu akan mengharap menjadi aku yang tidak berguna."
Sang pohon jati hanya diam mendengar jawaban yang dikemukakan sang pohon belukar dia sangat malu dengan kebenaran yang diucapkan sang pohon belukar.
Kemewahan tidak menjamin ketenangan, lebih baik hidup sederhana dengan ketenangan. Hidup akan lebih tentram dan damai.
Sekian.
Wasalam.
oleh : mamang
edit : galih
0 comments:
Post a Comment